Kelistrikan rumah tangga adalah sistem penyediaan dan distribusi listrik di rumah untuk mengoperasikan peralatan elektronik dan penerangan.
Sumber listrik: PLN atau sumber energi alternatif (panel surya, genset).
Besaran listrik:
Tegangan (V): beda potensial listrik, satuan Volt.
Arus (I): aliran listrik, satuan Ampere.
Daya (P): kemampuan melakukan kerja listrik, satuan Watt.
💡 Rumus dasar:
P=V×IP = V \times I
Listrik Arus Searah (DC) – Arus mengalir satu arah. Sumber: baterai, aki, panel surya.
Listrik Arus Bolak-balik (AC) – Arus berubah arah periodik. Sumber: PLN. Tegangan rumah tangga di Indonesia 220 Volt AC.
Komponen | Fungsi |
---|---|
MCB | Melindungi instalasi dari arus lebih/korslet |
Saklar | Memutus/menghubungkan arus |
Stop kontak | Titik sambungan ke sumber listrik |
Kabel | Menghantarkan arus |
Fitting lampu | Tempat pemasangan lampu |
Grounding | Keamanan dari tegangan bocor |
Sistem 1 fasa: 220 Volt AC.
Warna kabel:
Fasa (L) → Merah / Coklat
Netral (N) → Biru
Grounding → Hijau Kuning
Matikan sumber listrik sebelum bekerja.
Gunakan APD (sarung tangan isolasi, sepatu safety, kacamata pelindung).
Jangan bekerja dengan tangan basah.
Periksa kabel dan sambungan sebelum digunakan.
Ganti lampu mati.
Ganti saklar/stop kontak rusak.
Bersihkan panel listrik dari debu.
Periksa sambungan kabel.
Andi memiliki sebuah lampu LED dengan daya 15 watt di kamarnya. Lampu tersebut ia nyalakan setiap hari selama 6 jam. Tarif listrik yang berlaku di rumah Andi adalah Rp 1.500 per kWh.
Berapa biaya listrik yang harus Andi bayar setiap bulan hanya untuk penggunaan lampu tersebut?
Pembahasan:
Daya lampu: 15 watt = 15 / 1000 = 0,015 kW
Lama pemakaian per hari: 6 jam
Tarif listrik: Rp 1.500 per kWh
Biaya listrik per hari:
0,015 kW × 6 jam × Rp 1.500 = Rp 135
Biaya listrik per bulan (30 hari):
Rp 135 × 30 = Rp 4.050
Jadi, biaya listrik yang harus dibayar Andi setiap bulan untuk lampu tersebut adalah Rp 4.050.